Jl. Dr Muwardi No. 66 By Pass Cianjur 43215
email: bemunpi@yahoo.com

Cari Blog Ini

Tulisan Karya M. Herry (Presma)



















CURICULUM VITE

Nama Lengkap : Muhammad Herry Wirawan
No. KTP & KTM : 3203101803870002 & 05610025
Tempat, Tgl Lahir : Cianjur, 18 Maret 1987
Alamat : Jln. Raya Ciherang-Cipanas No: 116 B
Kp. Panyaweuyan, RT: 02/01, Ds. Ciherang, Kec. Pacet,
Kab. Cianjur, Jawa Barat, Kode Pos: 43253
Hobi : Diskusi, denger musik, beladiri, maen sepak bola, tidur-tiduran
Motto : Knowledge is Power but Character is More
Warna yang disukai : Hitam, Biru, Ungu, Merah
Riwayat Pendidikan :
- SDN Panyaweuyan (1999)
- SMPN I Cipanas (2002)
- SMAN I Cianjur (2005)
- UNPI Cianjur (2009)

• Pengalaman Aktivitas :
o Peserta PPSK UNPI terbaik (2005)
o Panitia PPSK UNPI terfavorit (2006)
o Peserta LK-2 HMI Cabang Cianjur terbaik (2007)
o Koordinator Acara Pagelaran Seni Cianjur Bersyukur (2007)
o Peserta Lomba Debat Bahasa Sunda Se-Jawa Barat (2008)
o Peserta Pelatihan Kepemimpinan se-Jawa Barat, GEMA JABAR (2007)
o Juara Debat Sosial ke-2 se-SMANSA (2003)
o Juara Nasyid ke-1 se-SMANSA (2003)
o Juara Band ter-favorit se-SMANSA (2004)
o Pernah menjadi Pemateri, Trainer, Moderator dan MC.
o Di sering terlibat diberbagai kepanitiaan Sanlat, Tranning, MOS, FRASCO, GENERASI, Getar 2 Pena, PRA-Lustrum, LUSTRUM, PPSK, PHBI, seminar, dll.
o Peserta Fans Camp Soundrenaline A Mild 2008 di Yogyakarta.
• Pengalaman Organisasi :
o Ketua BEM UNPI Cianjur (2008-2009)
o Ketua Umum HMI Komisariat UNPI Cianjur (2007-2008)
o Koordinator Daerah Cianjur & Sukabumi, Lembaga Survei Nasional (2008)
o Leader/ketua PASER (Fans Club Pas Band) se-Kabupaten Cianjur (2008)
o Pengurus inti DKM Al-Moeslim UNPI (2007-2008)
o Pelopor dan sekaligus Asisten Pelatih LSBD HI sub-ranting UNPI (2006-2008)
o Pengurus Smart Education Community Cianjur (2008)
o Anggota BARA Sunda Jawa Barat (2007)
o Sekretaris Umum OSIS SMUN 1 Cianjur (2003-2004)
o Koordinator Majelis 7 DKM Al-Mawa (2003-2004)
o Wakil Ketua LSBD HI Ranting SMANSA Cianjur (2003-2004)




KEGAGALAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
By: M. Herry Wirawan

Proses pendidikan atau lebih tepatnya pembelajaran yang terjadi di sekolah selama ini sangat jauh dari praktik pembelajaran yang manusiawi, yang sesuai dengan cara belajar alamiah kita. Konsep ”belajar” yang diterapkan telah sangat usang dan merupakan warisan dari jaman agraria dan industri. Bahkan negara kita sudah sering berkiblat kepada sistem pendidikan negara-negara lain yang ternyata tidak pernah membawakan hasil yang efektif dan efisien didalam menciptakan kader-kader bangsa yang benar-benar diharapkan oleh dunia kerja atau masyarakat luas pada umumnya.
Coba kita cermati bagaimana sistem pendidikan Indonesia itu sendiri didalam mencetak siswa-siswinya. Perjuangan dalam tiga tahun hanya berorientasi pada keberhasilan selama 3 hari. Bagaimana tidak, keberhasilan didalam menghadapi yang namanya Ujian Nasional (UN) sudah menjadi prioritas yang paling utama bagi para siswa dan juga staff pengajar di hampir semua sekolah. Bahkan yang paling ironisnya ada kepala sekolah yang dijadikan tersangka pencurian soal, terjadi jual beli ilegal jawaban soal ujian bahkan yang paling kasihan siswa yang telah dinyatakan lulus PMDK juga bisa dikatakan berprestasi dikelasnya masih banyak yang malah gagal menghadapi UN. Sehingga harus mengulang belajar satu tahun lagi atau mengikuti ujian persamaan paket C. Pertanyaannya apakah UN merupakan penilaian yang objektif?
Untuk kondisi pada saat ini, ujian adalah suatu cara untuk mengetahui kecepatan mengingat kembali (recall), suatu informasi yang telah dihapal sebelumnya (register), dan menggunakan (apply) informasi yang telah diingat kembali untuk menjawab soal ujian, bukan menjawab persoalan hidup. Singkatnya, ujian saat ini hanyalah menguji kemampuan menghapal. Celakanya, sekolah tidak mengajarkan anak didik teknik, cara, metode, atau strategi menghapal yang baik dan benar, yang sesuai dengan cara kerja otak dan pikiran dalam menyerap informasi.
Seringnya terjadi pergantian kurikulum ternyata tidak membawakan hasil yang cukup nyata. Indonesia selalu saja mencoba mengikuti dan meniru sistem pendidikan diluar negeri lalu hasilnya terkesan tidak efektif dan efisien (“Try and Erorr”). Pemerintah seakan-akan tidak bercermin pada kebutuhan dan kondisi masyarakat Indonesia itu sendiri. Jumlah siswa dalam satu kelas masih banyak yang lebih dari 40 orang siswa, kualitas para pengajar masih minim, teknologi serta fasilitas masih belum memadai, biaya pendidikan dinegara kita masih tergolong sangat mahal sehingga tingkat pendidikan pun tidak merata dan tidak dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Akibat dari ketidakpuasan beberapa lembaga pendidikan terhadap sistem pendidikan Indonesia. Hari ini banyak sekolah-sekolah yang menyatakan bahwa sekolah tersebut memakai standar internasional bahkan ada sekolah yang menggunakan sistem pendidikan dari negara lain baik itu singapura, malaysia dll. Sehingga tidak heran apabila ada lembaga pendidikan yang setaraf SD namun SPP dan biaya pendidikannya bisa mencapai lebih dari 4 juta per semester. Dengan kondisi seperti itu, tentunya akan membuat yang baik makin baik dan yang buruk menjadi semakin terpuruk. Lalu bagaimana peran pemerintah didalam menetapkan standarisasi pendidikan serta merangkul seluruh masyarakat agar mampu mendapatkan pendidikan yang layak dan baik sebagaimana yang senantiasa selalu tercantum didalam UUD`45. Ataukah pemerintah akan tetap membiarkan libelarisasi pendidikan terjadi, sehingga tidak adanya pemerataan kualitas dan kuantitas pendidikan lagi.
Jika kita tanya apa tujuan mereka menempuh jenjang pendidikan formal SD sampe SMA lalu Perguruan Tinggi. Pasti walaupun dengan alasan yang berbeda-beda, mereka seringkali menjawab agar tidak menjadi orang pengangguran atau ingin cepat mendapatkan pekerjaan yang pantas dan sesuai dengan keinginan mereka. Sistem pendidikan di Indonesia memang berusaha mencetak orang-orang yang bisa bekerja menjadi karyawan, bawahan atau pelamar pekerjaan pada beberapa instansi. Tetapi kenapa pendidikan tidak berusaha mencetak orang-orang kreatif yang bisa mengeksplor potensi diri dan menciptakan lapangan kerja sendiri?. Namun walaupun begitu pada kenyataannya tetap saja tidak bisa disangkal ternyata jumlah pengangguran yang ada di Indonesia pada saat ini sudah demikian sangat banyak, bahkan 500.000 orang diantaranya adalah sarjana. Nah... ini lah saatnya kita bilang Tanya Kenapa? Kenapa bisa begini? Lalu kita harus bagaimana? Sebenarnya input, proses dan output yang diciptakan oleh sistem pendidikan di Indonesia harus perlu dibenahi kembali agar citakan-citakan lembaga pendidikan memang benar-benar mampu menjawab tantangan zaman serta berbagai kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Pendidikan seharusnya lebih membimbing dan memperhatihan kebutuhan siswa secara keseluruhan. Bukan hanya IQ nya saja. Tetapi EQ dan SQ nya pun jangan sampai ketinggalan. Kebutuhan otak kiri, otak kanan, otak besar dan otak kecil semuanya harus mampu dikemas dan dipupuk sedemikian rupa. Sehingga kejadian meninggalnya siswa SD karena penganiayaan temannya, kasus IPDN yang menelan banyak korban, tawuran para pelajar yang sering terjadi, pertikaian dan sikap anarkis mahasiswa di berbagai kota yang terjadi pada saat ini akan bisa lebih diminimalisir lagi.
Oleh sebab itulah, mari kita selalu tingkatkan potensi diri diberbagai wadah organisasi dan harus juga selalu mencermati keadaan disekitar kita. Jangan sampai anggaran untuk pendidikan malah diselewengkan oleh pihak yang punya kepentingan golongan. Dan jangan biarkan diri kita menjadi korban keterpurukan pemikiran yang selalu terbelenggu dengan jenjang dan lembaga pendidikan.


Arah Pergerakan Mahasiswa di Era Dunia Datar
by Romi Satria Wahono


Teriakan berantas kebodohan, menggelikan ketika keluar dari mulut mahasiswa bodoh!
Mahasiswa pemalas yang tidak bebas dari penyakit finansial, absurd ketika berteriak bebaskan rakyat dari kemiskinan!
Mahasiswa koruptor jam kuliah, tidak pantas berteriak anti-korupsi!

Perlu kita pahami bersama bahwa masyarakat sudah sangat resistence dengan teriakan-teriakan idealis tanpa pelaksanaan yang sering mahasiswa lakukan. Rakyat perlu teladan, rakyat perlu studi kasus, rakyat perlu success story, dan rakyat perlu know-how yang kita miliki. Dengan memanfaatkan berbagai solusi praktis dan nyata yang kita dapatkan dari bangku kuliah maupun pengalaman lapangan, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang semakin menumpuk. Pergerakan mahasiswa di era dunia datar harus lebih cerdas, lebih efektif, sehingga energi dan biaya yang kita miliki tidak mubadzir dan bisa dialokasikan untuk berbagai kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Teknologi informasi khususnya Internet dengan jumlah pengguna yang semakin besar di Indonesia bisa menjadi satu alternatif teknologi pendukung pergerakan mahasiswa.

Saya sebenarnya tidak berbicara muluk-muluk, tapi hanya sharing pengalaman, bagaimana kehidupan saya semasa menjadi aktifis mahasiswa. Saya sempat meniti karir di kepengurusan Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) dari level komisariat, komda, sampai menjadi ketua umum PPI Jepang tahun 2001-2003. Di sisi lain, saya juga bergerak di sisi keilmuwan dengan menjadi ketua umum asosiasi ilmiah yang dibuat mahasiswa Indonesia bernama IECI di tahun yang sama. Selain bergerak di darat, era dunia datar membuat saya juga harus bergerak di dunia maya, menciptakan usaha kreatif, menjalin kerjasama dengan organisasi lain, membangun komunitas maya, melakukan image branding, maupun mempengaruhi orang lain lewat tulisan di blog. Semua tetap saya lakukan dengan tetap menjaga prestasi akademik, karena tugas utama mahasiswa adalah belajar dan prestasi akademik adalah salah satu alat ukur keberhasilan mahasiswa dalam belajar.

Materi diskusi saya bagi menjadi dua topik utama.
Modal dan strategi dasar seperti apa yang harus dimiliki mahasiswa pergerakan. Modal dasar ini penting, karena membuat teriakan kita, demo-demo kita, kritikan kita terasa bermakna alias tidak hampa
Apa yang harus dipersiapkan mahasiswa menyambut era dunia datar. Internet adalah media yang sangat efisien dan efektif untuk mendukung pergerakan mahasiswa. Terkadang web-based influence tactics bisa lebih efektif dan efisien daripada teriakan mahasiswa di jalan yang kadang memacetkan ruas-ruas jalan jakarta yang sudah macet. Meskipun tentu saja pada timing yang lain, turun jalan juga adalah alternatif strategi yang harus kita tempuh.

PERGERAKAN DAN PRESTASI MAHASISWA

Modal dan strategi dasar yang harus dimiliki mahasiswa yang merasa menjadi aktifis pergerakan saya gambarkan di bawah.

Jaga prestasi akademik, tugas utama mahasiswa adalah belajar, karena kedudukan di kampus membawa implikasi bahwa mahasiswa adalah seorang akademisi, pemikir, bergerak secara logis dan terukur. Kualitas intelektual kita terukur lewat nilai-nilai dari mata kuliah yang kita ikuti. Ingat bahwa teriakan berantas kebodohan, menggelikan ketika keluar dari mulut mahasiswa bodoh!

Madzab, pemikiran dan strategi pergerakan mahasiswa juga harus dikuasai. Ini bisa dilakukan dengan banyak membaca sejarah pergerakan mahasiswa di berbagai negara lain, membaca biografi tokoh pergerakan mahasiswa dimanapun berada, dan tentu saja yang sangat urgent adalah sejarah dan benang merah pergerakan mahasiswa di Indonesia. Jangan sampai mahasiswa mengulang kesalahan yang dilakukan mahasiswa di era sebelumnya.

Benih-benih entrepreneurship harus dipupuk sejak masa mahasiswa. Mahasiswa harus berusaha mengatasi masalah finansial, karena kita harus memberikan teladan dan success story kepada masyarakat berhubungan dengan kemandirian finansial. Ingat, mahasiswa pemalas yang tidak bebas dari penyakit finansial, absurd ketika berteriak bebaskan rakyat dari kemiskinan. Kemandirian organisasi dan personelnya dari “sumbangan” pihak lain yang punya kepentingan, membuat independensi organisasi mahasiswa terjaga. Membuat teriakan kita tetap lantang kepada siapapun tanpa pandang bulu.

Konsistensi perdjoeangan adalah kekuatan karakter aktifis mahasiswa. Pahami hakekat dari kritik-kritik yang kita lakukan. Logikanya mahasiswa koruptor jam kuliah, tidak pantas berteriak anti-korupsi. Think globally, but act locally.

Public speaking dan leadership, faktor penting dalam mempengaruhi orang, karena tidak mungkin mahasiswa dengan leadership dan public speaking yang buruk mengkritik kepemimpinan nasional

Opini lewat tulisan adalah faktor penting dalam teknik mempengaruhi ala mahasiswa. Kualitas pikir seseorang diukur dari kualitas tulisan yang dihasilkan. Pergerakan mahasiswa tak akan lepas dari masalah intelektualitas, daya pikir, daya kreatif dan perilaku berbasis otak yang lain.





PERGERAKAN MAHASISWA DAN DUNIA MAYA

Modal pergerakan mahasiswa diatas harus dikuasai, karena itu adalah modal minimal. Meskipun itu semua tidak cukup ketika kita bergerak di era dunia datar dengan perkembangan internet dan web yang semakin pesat yang saat ini menuju ke generasi kedua (Web 2.0).

Barrack Obama tidak hanya mengandalkan tim suksesnya secara penuh ketika mengupload video pidato dan kampanye lewat YouTube, tapi sebagian diupload oleh para pemilihnya dengan sukarela. Inilah keindahan user-generated content. Influence tactics ala Web 2.0 ini saya yakin bisa dimanfaatkan oleh aktifis pergerakan mahasiswa, sehingga berbagai opini yang kita keluarkan akan lebih bergema, lebih luas dipahami masyarakat, dan wacana ini akan banyak dinikmati mahasiswa lain karena mahasiswa adalah pengakses Internet di Indonesia yang terbesar. Ingat menurut InternetWorldStats. com pengguna Internet di Indonesia mencapai 20 juta, dan menurut APJII bahkan 28 juta. Pengguna Internet di Indonesia bahkan lebih banyak daripada Spanyol atau negara tetangga kita yang ada di Asia. Tidak ada oplah media massa di Indonesia yang melebih angka 20 atau 28 juta, kecuali TV tentunya yang menurut berbagai data mencapai angka 40 juta.

Kalau boleh saya gambarkan, pergerakan mahasiswa generasi kedua alias 2.0 saya pikir akan seperti gambar di bawah.

Tebar Keshalehan Sosial dan Kreatifitas Maya. Ini adalah sumbangan besar mahasiswa plus sebagai solusi nyata untuk masyarakat. Efek langsungnya mungkin ke pengguna Internet, tapi efek tidak langsungnya bisa ke masyarakat yang bahkan tidak mengenal Internet. Misalnya, download materi IlmuKomputer. Com mungkin hanya bisa dilakukan oleh pengguna Internet. Tapi ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh dosen dan guru untuk mengajar anak didik yang berada di berbagai pelosok tanak air.

Lakukan Image Branding Lewat Dunia Maya. Sekali lagi dengan 20-28 juta penguna, Internet adalah media massa yang paling efisien dan efektif untuk melakukan marketing dan branding baik untuk personal maupun organisasi.

Webpreneurship. Arah entrepreneurship yang sudah kita pupuk sebelumnya, mungkin bisa dikembangkan ke arah technopreneurship, khususnya webpreneurship. Organisasi pergerakan mahasiswa bisa membangun lini bisnis yang memikirkan berbagai bisnis model yang menarik, dan dari sinilah operasional organisasi dibiayai. Kemandirian finansial ini adalah teladan yang baik bagi masyarakat, membuat teriakan lantang kita tentang pembebasan kemiskinan dan kemandirian bangsa menjadi bermakna. Mengemis dana dari para pejabat, mentri maupun institusi pemerintah atau swasta, sebenarnya membuat rantai ikatan yang mengakibatkan organisasi kita tidak independen lagi. Pada saat memimpin PPI Jepang, saya juga berkonsentrasi ke kerjasama bisnis dengan berbagai perusahaan penerbangan, perusahaan telepon seluler dan bahkan perusahaan elektronik yang punya pasar ke Indonesia.

Tebar Pengaruh Lewat Tulisan di Blog. Lanjutkan influence tactic yang sudah kita lakukan di media massa cetak, ke arah blogging di Internet. Bahkan ketika objek yang kita bidik adalah pelajar di level SMA dan kebawah, gunakan layanan social networking semacam Friendster yang pengguna di level itu sangat besar. Ingat, Indonesia pengguna Friendster nomor tiga sedunia.

Fokus di Core Competence. Ini yang mahasiswa kita sering lupakan. Jurusan yang kita pilih di kampus seolah-olah bagaikan bidang garapan sampingan. Jurusan computing yang kita pilih, tidak membuat kita fasih berbicara tentang statistik pornografi di Internet ketika kita beraudiensi tentang RUU Antipornografi. Jurusan ilmu kehutanan yang kita geluti, juga seolah-olah tidak bermakna karena kita malah mengkritik sisi lain, ketika berteriak lantang tentang masalah kerusakan hutan kita, penebangan hutan yang liar atau monopoli pemanfaatan hutan oleh perusahaan. Jurusan sosial politik yang kita geluti, juga kadang tidak membuat kita fasih berbicara tentang teoritika dan strategi politik atau komparasi sistem politik kita dengan negara lain. Wahai aktifis mahasiswa, konsisten di kompetensi inti adalah jalan yang luruk, bijak dan bertanggungjawab. Jangan pernah mengatakan hal yang tidak kita kuasai permasalahannya, karena itu membuat kita dan segala sesuatu yang kita sampaikan terasa hampa.

Leadership di Komunitas Maya. Buktikan bahwa leadership kita di dunia nyata juga terbukti di dunia maya. Bangun komunitas, pimpin pergerakan komunitas maya, sebagai penambah dukungan pergerakan kita di dunia nyata.


Tetap dalam perdjoeangan!


(MKO)
Manajemen, KEPEMIMPINAN dan Organisasi
By; M. Herry Wirawan

A. Pendahuluan
Pemimpin bukanlah pimpinan, pemimpin haruslah memiliki jiwa kepemimpinan, dan jiwa kepemimpinan tidak hanya dimiliki karena jabatan yang dipegangnya sebagai ketua, direktur atau presiden. Tetapi Pemimpin yang baik adalah yang membuat orang lain tidak merasa dipimpin oleh dirinya dan membuat orang lain bergerak dan bertindak dengan penuh tanggungjawab. Dan kadang dkeberadaannyapun tidak dirasa/dikenal dengan nyata.
Hidup tentunya tidak akan terlepas dari nilai sosial yang senantiasa berinteraksi dengan yang lainnya. Dan dalam mewujudkan visi-misi atau tujuan bersama tentunya diperlukan kemampuan yang tidak sederhana. Berbagai benturan, hambatan, dan berbagai keanekaragaman pemikiran juga tentunya perlu dikendalikan dengan cara-cara yang cerdas dan mantap. Apalagi berbagai keputusan atau tindakan yang kita lakukan senantiasa memiliki konsekwensi logis, dimana seringkali berdampak positif atau malah jauh berdampak sangat negatif. Oleh sebab itulah, bagi setiap orang diperlukan kemampuan didalam mengatasi kondisi tersebut. Baik itu dalam ruang lingkup sederhana seperti diri sendiri, keluarga, kelas atau bahkan ruang lingkup yang lebih luas sepeti organisasi, pemerintahan atau yang lainnya. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa kita memang dituntut menjadi seorang pemimpin. Sebagaimana hadis sohih yang diartikan sbb:
“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan itu”
(HR Tirmizi, Abu Daud, Shaih Bukhari dan Shahih Muslim)

B. Pengertian dari Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi (MKO)
- Manajemen = Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
o Manajemen memuat suatu proses Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Manggerakkan (Actuating), Pengawasan (Controling).
o Manajerial adalah tugas seseorang yang mengetuai suatu organisasi untuk memberdayakan secara efektif & efisien seluruh sumber daya.
o Efektif: Pekerjaan yang dituju tercapai
Efisien: Penghematan waktu, tenaga, biaya yang digunakan
o Fungsi-fungsi Manajemen (POAC):
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Manggerakkan (Actuating), Pengawasan (Controling)
o Sarana Manajemen/ Tools dikenal dengan 6M, yaitu:
Man (SDM), Money (Uang), Materials (Bahan), Machines (Mesin), Methods (Metode), Market (Pasar)
- Kepemimpinan = Kepemimpinan adalah mengomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka.
o Pemimpin adalah tugas seseorang yang dituakan dalam kelompok untuk dapat menggerakan, mendorong dan memberi semangat seluruh anggota organisasi dalam mencapai tujuan.
o Kepemimpinan itu memulai gerak dengan proses melihat, melakukan, menggerakan, mengajak dan menjadi.
o Sehingga kepemimpinan lebih pada seni untuk memberdayakan.
- Bedanya Manejer dan pemimpin
 Manajerial:
HRM (Mengelola), HRD (Mengembangkan), HRE (Mengevaluasi). (berbagai aspek 6M)
 Leadership/ Pemimpin:
Mendorong, Mengembangkan, Membina, Memotivasi (aspek Man/SDM saja)
 Organisasi = secara sederhana adalah sebuah hubungan yang memiliki tujuan tertentu.
o Jadi sebuah organisasi terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan dan tujuan bersama.
o Dimana dalam organisasi dikenal dengan visi-misi
o Visi= Gambaran ideal. Apa yang diharapkan dimasa yang akan datang
Misi= Jalan atau langkah-langkah untuk menggulirkan visi tersebut.

C. Pengertian Pemimpin
o Ada beberapa pengertian tentang istilah pemimpin, yaitu :
 Pemimpin adalah, orang yang bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya (bawahan), supaya orang yang dipimpinnya dapat mengikuti kemauan pemimpin.
 Pemimpin adalah, orang yang mampu mempengaruhi orang-orang yang dipimpinya, supaya orang-orang yang dipimpinnya tsb dapat tumbuh, berkembang berdasarkan nilai-nilai yang telah disepakati bersama, jenis nilai-nilai yang disepakati bersama tsb misalnya : nilai produktifitas, nilai efesiensi, nilai efektivitas, nilai bertindak ekonomis, nilai taat pada penugasan atau intruksi, nilai 5 R, nilai kompetisi dll.
o Prilaku dan sifat-sifat harus dipenuhi oleh seseorang pemimpin sehingga orang tsb dapat mempengaruhi orang lain (bawahan).
Prilaku dan sifat-sifat pemimpin :
1. Dalam segala hal jadi panutan atau jadi teladan (disiplin, trampil, jujur, bijaksana, pekerja keras, cerdik, rendah hati, pemaaf dll).
2. Selalu menjadi pelopor dalam peningkatan produktifitas kerja, misalnya mencetuskan ide-ide baru bagi peningkatan kinerja di bagiannya.
3. Penolong, pemberi bantuan dan pelatih yang baik, murah hati dalam membagi ilmu.
4. Mempunyai rasa emphati, rasa hormat terhadap bawahan, rekan sejabatan atau atasan.
5. Pemerhati kinerja bawahannya.
6. Penyelaras hubungan antar atau dengan bawahannya, dengan rekan setingkat jabatan, dan dengan atasan.
7. Penggali potensi untuk meningkatkan kinerja bawahan.
8. Pencinta pengetahuan.
o Supaya pemimpin dapat mempengurahi bawahannya, harus dipenuhi tahapan prilaku kepemimpinan :
1. Memberikan penugasan / instruksi / target kerja yang jelas, wajar dan sesuai kemampuan bawahannya.
2. Pengawasan / Follow Up.
3. Konfrontasi atau komunikasi dengan bawahan, koordinasi atau komunikasi dengan rekan sejabatan atau atasan.
4. Umpan balik (+ / -)
5. Pemecahan masalah (ASAPP)*.
6. Memberikan dukungan kepada bawahan, meminta dukungan rekan sejabatan atau atasan.
7. Melaporkan.
o *ASAPP = Analisa Masalah, Sebab**, Akibat, Penanggulangan, Pencegahan
o **Sebab yang dominan biasanya: dari 4 M + 1 L, yaitu :
1. Manusia (ketrampilan, karakter atau kedua-duanya).
2. Mesin / alat.
3. Material / bahan baku.
4. Metoda / cara / sistem (belum ada atau sudah ada tapi salah / kurang sempurna).
5. Lingkungan.

D. Pemimpin Harus Punya EQ dan Empati yang Tinggi
Orang yang seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan atau disebut sebagai pemimpin bisanya selalu diarahkan kepada orang yang memiliki jabatan sebagai atasan. Hal tersebut bukan hal yang aneh, karena manajer dalam hal ini atasan tentunya memiliki skill dan tanggungjawab yang lebih besar didalam mengarahkan bawahannya. Menjadi pemimpin berarti harus siap mengatur (memanage, yakni managerial things and managerial people). Dan anda disebut pemimpin pemberani jika mau meningkatkan EQ selain menggunakan IQ. Bawahan menunggu anda untuk mengawali tindakan, membuka komunikasi dan menentukan gaya kerja dan kecepatan kerja harian anda. Dibawah ini diketengahkan cara-cara agar memenuhi harapan mereka sehingga nantinya mereka memenuhi harapan anda.
1. Antisipasi masalah manusia
Kenalilah mereka (bawahan). Fahamilah fikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. Makanya anda harus mau mendengar mereka dengan empati
- Apakah dilembaga anda ada bintang yang cemerlang, sementara pudar karena diterlantarkan.
- Apakah perlu reorganisasi/restrukturisasi.
- Apakah faktor-faktor pendukung sistem sudah anda pertimbangkan (terutama faktor manusianya).
Semakin banyak yang anda ketahui tentang mereka, semakin jarang tindakan anda secara tak sengaja atau karena kebodohan menimbulkan kerusakan.
2. Awali pembicaraan
Sekalipun anda telah menciptakan suasana aman dan terbuka untuk berkomunikasi dengan mereka, diantara mereka banyak yang masih merasa takut untuk memulai bicara. Andalah yang mesti memulai membuka pembicaraan. Keadaan yang tertutup dan sedikit komunikasi sering mengakumulasi ketidakpuasan, sehingga sewaktu-waktu bisa meledak.
3. Tunjukkan bahwa anda selalu siap untuk pegawai yang ingin meningkatkan prestasi
Cari keunggulan-keunggulan (strength) yang ada pada SDM dilembaga anda. Mungkin ada bakat yang tersembunyi yang bisa bermanfaat bagi semua
- Dapatkan jago komputer untuk pengembangan sekolah.
- Dapatkan guru Bahasa Inggris yang bisa membina guru lain.
- Dapatkan guru yang berkemampuan lainnya yang bermanfaat bagi SDM dilembaga anda.
Tidak ada pembangunan mental (moral) yang lebih baik daripada menghargai keunggulan (nilai) yang ada dalam diri orang lain. Tunjukkan bahwa anda selalu terbuka untuk pengembangan mereka.
4. Tawarkan hanya sebanyak yang ingin anda berikan
Jangan meminta saran, usulan serta komentar jika anda tidak mendengar dengan sepenuh hati. Jangan pernah mengadakan ‘sesi brain storming’ dan ‘mengiakan ide cemerlang mereka’ jika tak pernah bermaksud menggunakannya. Jangan pernah menjanjikan sesuatu jika anda tak pernah memenuhinya.
Orang dewasa bisa mengenali ‘basa-basi’ dan ‘mereka takkan mau bekerja keras’ untuk orang yang tidak mereka percayai (tukang bohong).
5. Beri teladan keluwesan dan kemudahan menyesuaikan diri
Jika anda menginginkan agar karyawan berinisiatif, kreatif dan bekerja sesuai potensinya, tunjukkan bahwa anda mau menanggapi segala kemungkinan secara efektif dan efisien daripada ngotot mengikuti rencana prosedur serta peraturan yang kaku.
- Beranikah anda mengubah rencana yang gagal.
- Dapatkah anda tidak cepat bereaksi terhadap laporan-laporan negatif yang disampaikan pegawai.
- Dapatkah anda menenangkan diri dari membentuk strategi dan teknik baru.
Tergesa-gesa kurang baik jika tanpa mendengarkan gagasan dan pendapat karyawan. Beri kesempatan kepada mereka untuk tetap berinisiatif, kreatif, dan tanggapi.
6. Kembangkan pegawai/karyawan agar ‘to become himself’ (menjadi dirinya sendiri), jangan memanjakan mereka
Anda dapat mendengarkan fikiran (pendapat, ide), perasaan, kebutuhan, keinginan dan harapan karyawan dengan empati (bukan dengan simpati).
Disatu sisi dengan EQ tinggi anda tidak memanjakan mereka antara lain mesti berani memotong pembicaraan jika nampak tidak produktif dan memang mengganggu tujuan anda, tetapi tanpa menyinggung perasaan mereka.
Disisi lain anda dapat memuji (menghargai) seseorang akan prestasi kerjanya tanpa takut mengendurkan usaha kerja atau takut minta imbalan penghargaan sebagai tanda terima kasih. Singkatnya anda dapat menyeimbangkan kebutuhan karyawan untuk dihargai dengan kebutuhan anda untuk mencapai tujuan.


Daftar Pustaka: - Alm. Fatah Asyarie
- Sukma Adnan
- Stephen R. Covey
- Romi Satria Wahono

Disampaikan pada LK-1 HMI Komisariat UNSUR di Villa Pesona Anggrek Cimacan-Cipanas

Tidak ada komentar:

Potret

Lencana Facebook

BEM UNPI CIANJUR's Fan Box